JATMA Aswaja Bangun Bangsa dan Kokohkan Nasionalisme Melalui Tarekat

1 day ago 4

loading...

JATMA Aswaja dideklarasikan di hadapan puluhan ribu jamiyyah yang menghadiri Dzikir dan Pengajian Jumat Kliwon di Kanzus Shalawat Pekalongan, Jumat (18/4/2025). Foto/Ist

PEKALONGAN - Dunia sedang menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi ekonomi, politik, lingkungan, keamanan hingga ketahanan pangan. Indonesia juga terdampak dan ada ancaman polarisasi yang mengancam keutuhan bangsa.

Di tengah kondisi ini, perlu oase spiritual yang menyejukkan. Tarekat dan laku sufisme menjadi jalan penting untuk mengawal bangsa di tengah laku tirakat, efisiensi anggaran, serta tantangan global dan domestik yang terjadi.

Oleh karena itu, para musryid dan ulama tarekat dari berbagai kalangan mendeklarasikan Jam'iyyah Ahlussunnah al-Mu'tabarah Ahlussunnah wal Jamaah (JATMA Aswaja).

Organisasi ini lahir pada 17 Ramadhan 1446 H lalu, yang sudah resmi disahkan oleh Kementerian Hukum melalui Keputusan Menteri Hukum Nomor AHU-0001630.AH.01.07.Tahun 2025, tentang Pengesahan Pendirian Perkumpulan Jamiyyah Ahlith Thariqah Almutabarah Ahlussunnah Wal Jamaah.

Organisasi ini dipimpin Muhammad Lutfi bin Yahya (Maulana Habib Lutfi) sebagai Ketua Umum dan Helmy Faishal Zaini sebagai Sekretaris Jenderal.

JATMA Aswaja dideklarasikan di Kanzus Shalawat Pekalongan, Jumat (18/4/2025) di hadapan puluhan ribu jam'iyyah yang menghadiri Dzikir dan Pengajian Jumat Kliwon.

Wakil Sekjen JATMA Aswaja M Hasan didampingi Maulana Habib Luthfi bin Yahya dan Sekjen Helmy Faishal Zainidan jajaran pengurus membacakan Ikhbar peresmian JATMA Aswaja di hadapan puluhan ribu jamaah.

Helmy Faishal Zaini menjelaskan bahwa organisasi ini dibangun di atas dua pilar utama, yakni pertama, membangun transendentalisme dan kedua, pemberdayaan ekonomi ummat.

"Menjadikan thariqah sebagai jalan penguatan hubungan antara hamba dan Allah. Dalam dunia yang penuh distraksi, manusia membutuhkan ruang sunyi dan thariqah menyediakan ruang itu secara sistematis. Dzikir, suluk, dan adab kepada mursyid bukanlah praktik yang asing dari kehidupan sosial, tetapi justru menjadi fondasi kesalehan publik. JATMA ASWAJA mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali pada tradisi dzikir berjamaah, pengajian thariqah, dan penguatan sanad keilmuan serta ruhaniyah," ungkapnya.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |