loading...
Frankenjet menjadi pesawat daur ulang pertama AS. Foto/Capt. Nathan Poblete/US Air Force
WASHINGTON - Angkatan Udara AS menyebutnya “Frankenjet,” jet tempur siluman yang dijahit dari bagian-bagian dua F-35 yang hancur dalam kecelakaan yang sekarang bertugas dan siap tempur.
"'Frankenjet'" beroperasi penuh dan siap mendukung para pejuang perang," kata sebuah laporan dari Kantor Program Gabungan F-35 (JPO) militer pada hari Rabu.
Ini 4 Kehebatan Frankenjet, Jet Tempur Siluman Daur Ulang yang Dibuat dari 2 Pesawat yang Hancur Senilai Rp1,2 Triliun
1. Pesawat Daur Ulang
Pesawat tempur daur ulang itu melacak asal-usulnya hingga tahun 2014, ketika sebuah F-35A yang akan lepas landas dalam misi pelatihan dari Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Florida mengalami "kegagalan mesin yang parah," menurut laporan Angkatan Udara tentang insiden tersebut.
Pesawat itu, yang dikenal sebagai AF-27, juga mengalami kerusakan besar di bagian belakangnya.
Potongan-potongan lengan rotor mesin yang retak "memotong casing kipas mesin, rongga mesin, tangki bahan bakar internal, dan saluran hidrolik dan bahan bakar sebelum keluar melalui badan pesawat bagian atas," sebuah penyelidikan menyimpulkan.
Kebakaran yang dihasilkan membakar dua pertiga bagian belakang jet tempur itu.
Kemudian pada tanggal 8 Juni 2020, roda pendaratan hidung pada F-35A lainnya, yang dikenal sebagai AF-211, gagal mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Hill di Utah, yang mengakibatkan kerusakan parah pada pesawat tempur itu, menurut laporan tentang insiden tersebut.
2. Gabungan 2 Pesawat yang Berbeda
Jadi, Angkatan Udara hanya memiliki dua bagian jet tempur senilai USD75 juta atau Rp1,2 triliun yang masih bisa digunakan – hidung AF-27 dan bagian belakang AF-211.
Personel di Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah, memposisikan ulang bagian hidung yang diselamatkan dari badan pesawat F-35 menggunakan Sistem Perawatan Mobil baru pada bulan Oktober 2023.
“Daripada menganggap kedua jet itu sebagai kerugian … tim membuat keputusan berani pada tahun 2022 untuk melepaskan hidung dari AF-27 dan memasangnya pada AF-211 untuk memaksimalkan penghematan dan menambahkan kembali pesawat yang beroperasi ke armada,” kata laporan dari F-35 JPO.
3. Belum Pernah Dilakukan Sebelumnya
Scott Taylor, kepala insinyur mekanik untuk produsen Lockheed Martin, memaparkan upaya tersebut dalam perspektif dalam rilis berita tahun 2023.
“Secara teori, semua bagian pesawat dapat dilepas dan dipasang kembali, tetapi hal itu belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Taylor. “Ini adalah F-35 ‘Frankin-bird’ pertama hingga saat ini. Ini adalah sejarah.”