Friedrich Merz Terpilih sebagai Kanselir Jerman pada Upaya Kedua

4 hours ago 3

loading...

Friedrich Merz terpilih sebagai kanselir Jerman yang baru. Foto/press tv

BERLIN - Friedrich Merz telah terpilih sebagai kanselir Jerman setelah pemungutan suara Bundestag kedua pada hari Selasa (6/5/2025).

Pemimpin Uni Demokratik Kristen (CDU) awalnya kurang enam suara dari ambang batas 316 suara yang dibutuhkan pada hari sebelumnya, tetapi beberapa jam kemudian menggalang dukungan dari kaum konservatif dan sekutu di parlemen negara itu untuk memenangkan 325 suara.

Situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pascaperang Jerman, karena sebelumnya tidak ada calon kanselir yang gagal dipilih oleh Bundestag pada upaya pertama setelah mengamankan kesepakatan koalisi.

Merz menghadapi tentangan dari 289 anggota parlemen, banyak dari mereka dari partai Kiri dan Hijau, yang memberikan suara menentang pria berusia 69 tahun itu.

Pemungutan suara kedua terjadi setelah empat faksi setuju mengubah prosedur parlementer untuk menghindari penundaan.

Menurut Politico, pertemuan tertutup yang mendesak diadakan di antara pemungutan suara.

Berbicara di hadapan para anggota parlemen sebelum putaran kedua pemungutan suara, pemimpin kelompok parlemen CDU/CSU Jens Spahn mengatakan kepada mereka bahwa, "Seluruh Eropa, bahkan mungkin seluruh dunia, sedang menyaksikan putaran kedua pemungutan suara ini."

"Saya mengimbau semua orang menyadari tanggung jawab khusus ini," ujar dia, seperti dikutip penyiar ARD.

Mengomentari kegagalan awal Merz, salah satu pemimpin fraksi partai Alternatif untuk Jerman (AfD) di Bundestag, Bernd Baumann, mengatakan, "Tuan Merz, Anda telah gagal. Ini adalah kekalahan bersejarah, yang belum pernah terjadi sebelumnya di Bundestag ini."

Politisi Partai Hijau Renate Kuenast berbicara tentang "kehilangan kewenangan yang sangat besar" bagi kanselir yang baru, seperti dikutip penyiar ZDF.

Pemimpin parlemen Partai Kiri Christian Goerke mencirikan situasi tersebut sebagai "kekalahan telak" bagi Merz, mengaitkannya dengan "kesepakatan koalisi yang sangat buruk (antara Demokrat Kristen dan Demokrat Sosial) yang gagal mengatasi masalah utama yang dihadapi negara ini."

Koalisi tiga partai berkuasa Jerman sebelumnya yang dipimpin SPD bubar pada November lalu di tengah pertikaian internal terkait pengeluaran.

Koalisi CDU-SPD yang baru telah berjanji melanjutkan elemen-elemen utama dari agenda mantan Kanselir Olaf Scholz, termasuk dukungan untuk Ukraina dan membuka kunci rem utang konstitusional untuk lebih meningkatkan anggaran militer.

(sya)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |