Duduk Persoalan Tumpukan Sampah di Ciputat Tangsel

5 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Tumpukan sampah setinggi hampir dua meter menutupi sekitar Jalan Otista Raya, tepat di sisi Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, dalam beberapa hari terakhir.

Sampah-sampah yang didominasi oleh limbah pasar dan rumah tangga itu terlihat memenuhi bagian kanan jalan hingga mengganggu pandangan dan kenyamanan warga yang melintas serta beraktivitas di sekitar pasar.

Aroma tak sedap pun tercium kuat dari kejauhan. Namun, meski sampah sudah menggunung, warga masih membuang sampah ke titik itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang petugas kebersihan pasar, Udin (70) mengatakan tumpukan sampah mulai tampak sejak Lebaran. Menurutnya, menumpuknya sampah di Ciputat bertalian dengan lahan di TPA Cipeucang, Serpong, yang tidak lagi memadai.

"Dari habis Lebaran emang tempat pembuangan sampah di sananya (Cipeucang) numpuk. (Sampah) belum bisa masuk. Kalau TPS kosong seperti kayak dulu, itu bisa 3-4 rit dijatahin. Kalau sekarang 1 rit saja maksa," ujar Udin saat ditemui di lokasi, Selasa (22/4).

Udin menuturkan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel sebenarnya datang setiap hari, tapi truk pengangkut sampah terbatas.

"Emang kendaraannya yang enggak ada, jadi ya sudah pada nganggur saja nongkrong-nongkrong, paling nungguin orang pada buang," katanya.

Pola pengangkutan terganggu

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan salah satu penyebab sampah menumpuk karena dua pejabat DLH Tangsel kini jadi tersangka korupsi pengelolaan sampah.

Dua pejabat di dinas itu terlibat dugaan korupsi pengelolaan sampah tahun anggaran 2024 senilai Rp75,9 miliar.

"Setelah kejadian kasus hukum yang menimpa Dinas Lingkungan Hidup memang agak terjadi sedikit kesenjangan dalam pengangkutan sampah, karena kepala bidang terkena, kepala dinas kena, jadi agak sedikit goyang," kata Benyamin saat dihubungi, Rabu (23/4).

"Mengganggu satu dua hari, terjadi kebingungan teman-teman di bawah," imbuh dia.

Benyamin telah menunjuk dua orang untuk menjadi pelaksana tugas Kepala DLH dan pelaksana tugas Kepala Bidang Kebersihan DLH.

Ia memerintahkan dua pejabat itu untuk membereskan masalah sampah yang menumpuk. Benyamin juga menyinggung soal truk angkutan sampah yang dimiliki Pemkot Tangsel.

"Tugas mereka sekarang ini adalah salah satu membenahi pola pengangkutan sampah dari warga ke tempat pembuangan akhir, saya sudah minta mereka konsentrasikan kembali truk-truk sampah yang dimiliki Pemda yang masih bisa beroperasi, karena yang sudah rusak saya minta dimasukkin kandang dulu untuk diperbaiki," katanya.

Daya tampung TPA hanya cukup dua bulan

Benyamin mengamini soal terbatasnya daya tampung TPA Cipeucang. Menurutnya, TPA itu hanya bisa menampung sampah beberapa bulan ke depan.

"Masih bisa menampung sampah dari Tangsel, tapi itu tidak bisa berlangsung lama hanya untuk beberapa mungkin sebulan dua bulan ini," ujarnya.

Untuk jangka panjang, Benyamin mengatakan salah satu penanganan sampah yang mau dibangun adalah fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik PSEL.

"PSEL sudah saya tetapkan pemenang lelang internasionalnya, konsorsiumnya sudah. Kemudian kedua saya membangun kerja sama dengan Kabupaten Tangerang, Kabupaten Pandeglang atau dengan Provinsi Jabar di Cibinong seperti itu untuk pembuangan sampah," kata dia.

(yoa/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |