Jadi intinya...
- Gary Iskak meninggal 29 November 2025, tetap aktif berkarya hingga akhir hayat.
- Kariernya lebih dari dua dekade, dikenal sebagai aktor serba bisa berbagai genre.
- Proyek terakhirnya film horor "RUMAH 78" selesai syuting sebelum kecelakaan.
Liputan6.com, Jakarta Kabar meninggalnya Gary Iskak pada 29 November 2025 mengejutkan dunia hiburan Indonesia karena kepergiannya terjadi saat ia masih aktif berkarya dan sempat terlibat dalam sejumlah film, sinetron, serta serial web yang memperlihatkan dedikasinya sebagai aktor hingga akhir hayatnya.
Publik kemudian kembali melihat ke belakang untuk menelusuri perjalanan panjang kariernya yang berlangsung selama lebih dari dua dekade, mulai dari film remaja, drama, aksi, komedi, hingga horor, yang membentuk identitasnya sebagai aktor serba bisa yang tidak pernah berhenti mencoba genre baru.
Kepergian mendadaknya membuat banyak penonton ingin mengetahui karya apa saja yang telah ditinggalkannya, sehingga rangkuman berikut disusun secara kronologis agar jejak perjalanan kariernya tergambar jelas mulai dari awal debut hingga proyek terakhir menjelang akhir hidupnya.
Perjalanan Awal di Industri Film (2000–2003)
Gary mengawali kariernya di layar lebar pada awal 2000-an ketika ia berperan dalam sejumlah film yang memperkenalkan wajahnya kepada publik, dimulai dari sebuah film drama yang menempatkannya pada karakter dewasa dan menjadi titik tolak perjalanan aktingnya.
Pada 2001, ia tidak hanya tampil sebagai aktor tetapi juga terlibat dalam proses produksi sebagai asisten sutradara dalam salah satu film yang memperlihatkan ketertarikannya untuk memahami dunia perfilman secara lebih menyeluruh.
Memasuki 2002 hingga 2003, Gary mulai tampil dalam lebih banyak judul film remaja dan drama populer sehingga namanya perlahan mulai dikenal di kalangan penonton muda dan produser film Indonesia.
Berikut daftar film dan sinetron Gary Iskak pada periode 2000-2003:
Film
- Bintang Jatuh (2000)
- Tragedi (2001)
- Ada Apa dengan Cinta? (2002)
- Mati Penasaran (2002)
- Rumah Ketujuh (2003)
Sinetron
- Opera SMU (2001)
- Api Cinta (2001)
Menjadi Aktor Populer Lewat Film Remaja dan Drama (2004–2007)
Periode 2004 hingga 2007 menjadi masa penting ketika Gary mulai benar-benar dikenal setelah membintangi film drama remaja yang sukses besar dan membuka jalan untuk berbagai peran di film romantis dan drama lainnya.
Ia kemudian melanjutkan kiprahnya dengan tampil dalam film romantis yang memperlihatkan kemampuan akting emosionalnya, diikuti peran-peran baru yang menekan sisi komedi, drama, hingga aksi dengan karakter yang semakin beragam.
Tahun 2006 dan 2007 menjadi titik perkembangan signifikan karena ia tampil dalam film-film yang melibatkan genre berbeda seperti drama remaja, komedi, hingga horor, sehingga memperkuat reputasinya sebagai aktor fleksibel yang mampu beradaptasi dengan beragam gaya cerita.
Daftar film yang dibintangi Gary Iskak pada 2004–2007:
- 30 Hari Mencari Cinta (2004)
- Ungu Violet (2005)
- Jatuh Cinta Lagi (2006)
- D'Bijis (2007)
- Merah itu Cinta (2007)
- Pocong 3 (2007)
Produktivitas dan Eksplorasi Genre Baru (2009–2015)
Memasuki 2009, Gary kembali terlihat aktif dengan beberapa film yang memperlihatkan keinginannya bereksperimen dalam genre komedi, drama keluarga, hingga drama romantis, menjadikannya salah satu aktor yang tetap bertahan dalam kompetisi industri film.
Pada awal 2010-an, ia menerima berbagai peran pendukung dalam film komedi, drama remaja, dan film bertema kehidupan masyarakat sehingga membuatnya tetap relevan dan hadir di layar lebar secara konsisten.
Tahun 2014 hingga 2015 menandai fase ketika ia terlibat dalam film dengan pendekatan cerita lebih dewasa dan bertema sosial-politik, menambah warna baru pada perjalanan kariernya yang semakin matang di dunia film Indonesia.\
Berikut adalah daftar film, sinetron, dan serial yang dibintangi oleh Gary Iskak antara tahun 2009 hingga 2015:
Film
- Hari Untuk Amanda (2009)
- Benci Disco (2009)
- Krazy Crazy Krezy (2009)
- Heart-Break.Com (2009)
- Mama Minta Pulsa (2011)
- Bidadari-Bidadari Surga (2012)
- Kawin Kontrak 3 (2013)
- Negeri Tanpa Telinga (2014)
- Romeo + Rinjani (2015)
Sinetron dan Serial TV
- Tangisan Isabella (2009)
- Buku Harian Baim (2009)
- Mentari dari Kurau (2013)
Era Modern dan Lonjakan Produktivitas (2016–2020)
Dalam periode ini, Gary tampil dalam film komedi dan aksi yang menunjukkan bahwa ia mampu memainkan karakter keras maupun karakter komedi dengan tempo cepat, menandai kebangkitannya di era film modern Indonesia.
Tahun 2017 menjadi salah satu puncak produktivitasnya ketika ia membintangi banyak film dari berbagai genre seperti drama, horor, thriller, hingga komedi yang memperlihatkan fleksibilitasnya sebagai aktor yang mampu berpindah karakter dengan cepat.
Pada 2019 hingga 2020, Gary kembali tampil dalam deretan film populer yang disukai penonton muda dan keluarga, termasuk film drama haru dan komedi modern, yang mempertegas keberadaannya sebagai aktor yang tetap dibutuhkan industri.
Berikut adalah daftar film, sinetron, dan serial yang dibintangi oleh Gary Iskak dalam rentang tahun 2016 hingga 2020:
Film
- Maju Kena Mundur Kena
- Returns (2016)
- From London to Bali (2017)
- Insya Allah Sah (2017) sebagai waria
- Keluarga Tak Kasat Mata (2017)
- Warkop DKI Reborn 3 (2019) sebagai Pendekar Tongkat Bengkok
- Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020) sebagai montir
- Mangga Muda (2020) sebagai Kamal (juga menjadi ko-produser)
- 4 Mantan (2020) sebagai Papa Alex
- Sara (2020)
- My Diaries (2020) sebagai Samsudi
Sinetron dan Serial TV
- Betapa Aku Mencintaimu (2016)
- Julaiha Princess Betawi (2016)
- Magic Cinta (2016)
- Hijab I Love You (2016)
- Pangeran 2 (2016–2017)
- Apa Kata Dunia (2017)
- Cahaya Hati (2017)
- Kun Anta 2 (2019)
- Jodoh Wasiat Bapak (2019)
- Api & Cinta (2019)
- Pesantren Rock N' Dut (2020)
Gary Iskak juga tampil dalam beberapa judul FTV (Film Televisi) selama periode ini, termasuk Sinema Pintu Taubat dan Kisah Nyata Spesial Lebaran pada tahun 2016-2017.
Jejak Panjang di Televisi: Sinetron dari 2000-an hingga 2024
Selain dikenal sebagai aktor film, Gary memiliki sejarah panjang di dunia sinetron sejak awal 2000-an ketika ia memulai debutnya di drama remaja televisi yang kala itu menjadi program favorit.
Ia kemudian muncul dalam sejumlah sinetron populer yang menempatkannya pada berbagai karakter, mulai dari tokoh protagonis hingga peran pendukung yang memperkaya kemampuan aktingnya di layar kaca.
Hingga 2024, Gary masih terlibat dalam sinetron dengan tema keluarga dan drama kehidupan yang menunjukkan bahwa karier televisinya tidak pernah benar-benar berhenti, bahkan ketika tren hiburan bergeser ke platform digital.
Eksplorasi Serial Web dan Konten Digital (2020–2025)
Masuknya era digital membuat Gary mengikuti perkembangan zaman dengan terlibat dalam sejumlah serial web yang disiarkan di platform streaming, di mana ia tampil sebagai karakter pendukung maupun tokoh komedi.
Ia beberapa kali muncul dalam serial pendek bertema horor, komedi, hingga drama keluarga yang mendapat perhatian penonton muda karena formatnya yang lebih cepat dan gaya penuturan yang lebih modern.
Serial-serial tersebut menandai bagaimana Gary tidak hanya bertahan di industri tradisional, tetapi juga aktif menyesuaikan diri dengan perubahan tren konsumsi hiburan masyarakat.
Proyek Terakhir Film dan Serial Sebelum Kepergian (2024–2025)
Pada 2024, Gary membintangi film drama keluarga dengan peran sebagai figur ayah yang menuntut kedalaman akting emosional, sekaligus menjadi salah satu penampilan terakhirnya sebelum memasuki proyek tahun berikutnya.
Di tahun 2025, ia masih aktif mengambil peran dalam dua film baru yang digarap dengan pendekatan drama dan horor, memperlihatkan bahwa ia tetap menunjukkan profesionalisme meskipun usianya tidak muda lagi.
Film-film terakhir tersebut kini menjadi penanda bahwa Gary Iskak tidak pernah berhenti berkarya hingga akhir hayatnya dan meninggalkan warisan yang terus diingat oleh penggemarnya.
Proyek Terakhir: Selesai Syuting Film Horor bersama Demian Aditya & Sara Wijayanto Sebelum Kecelakaan
Sebelum kecelakaan tragis yang menewaskan Gary, aktor senior itu baru saja menyelesaikan syuting film horor vertikal berjudul RUMAH 78 bersama Demian Aditya dan Sara Wijayanto, menandakan komitmennya terhadap dunia seni hingga detik-detik terakhir.
Malam sebelum kejadian, suasana perpisahan dan penutupan syuting RUMAH 78 terasa hangat dan penuh canda di antara kru dan pemain, dan Gary tampak mencurahkan kebahagiaan serta rasa syukurnya dalam unggahan di media sosial pribadinya, menunjukkan bahwa ia menikmati setiap proses produksi sampai titik akhir.
Keesokan harinya, saat banyak yang belum menyangka akan kehilangan, berita kecelakaan tunggal yang menimpa Gary menjadi kenyataan pahit, menyayat rasa duka bagi rekan, kru, dan penonton yang baru saja melihat wajah sang aktor semangat di balik layar film horor tersebut.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa film pertama Gary Iskak?
Film pertamanya adalah film layar lebar sekitar tahun 2000 yang menjadi debut awal kariernya.
2. Apakah Gary Iskak hanya bermain film?
Tidak — selain film, Gary juga aktif bermain sinetron, FTV, dan serial web sejak awal 2000-an hingga 2025.
3. Genre apa saja yang pernah dibintangi Gary Iskak?
Ia telah membintangi berbagai genre seperti drama, komedi, horor, romantis, dan remaja, menunjukkan fleksibilitas aktingnya.
4. Kapan proyek terakhir Gary sebelum meninggal?
Proyek terakhirnya adalah film horor vertikal “RUMAH 78,” yang syutingnya rampung tak lama sebelum kecelakaan pada akhir November 2025.
5. Siapa saja rekan yang sempat bekerja bersama Gary di proyek terakhirnya?
Rekan di proyek terakhir termasuk Demian Aditya dan Sara Wijayanto, yang membuat film horor vertikal bersama Gary.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458687/original/040976100_1767087813-hl2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333524/original/083584900_1756646116-w.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457827/original/061567700_1767059299-zhang_zhehan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4930623/original/080298700_1724844785-taeil2.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458837/original/096160400_1767093644-SnapInsta-Ai_3798806733859714653.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5389745/original/041805000_1761208202-POSTER_ARTIKEL_24_OKT_LIP6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458492/original/069725100_1767081101-diding_boneng.1jpeg.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456456/original/014598500_1766889534-IMG_2892_1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458759/original/030300100_1767089491-Kill_em-All---Main-KV---KV-Master-Landscape.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451793/original/096183700_1766372221-ClipDown.com_466997516_576219448128133_5764162678292533299_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458683/original/001983700_1767087742-Hakubo--Main-KV---Poster---KV-Master-Landscape.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458494/original/033599800_1767081170-Kakak_jesicca_iskandar_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404434/original/026607400_1762405617-IMG_0956-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458388/original/078170900_1767078223-q.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458491/original/030242100_1767081101-diding_3.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5446075/original/023363500_1765872241-WhatsApp_Image_2025-12-16_at_14.47.27.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458464/original/046379300_1767080302-diding_boneng.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458356/original/020142700_1767077898-Rachel_Vennya_memboyong_keluarga_ke_Milan__Italia__IG_rachelvennya_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3066317/original/055856800_1583210093-timo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458226/original/084699000_1767074547-Screenshot_2025-12-30_123901.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4746070/original/032614500_1708267303-Screen_Shot_2024-02-18_at_21.35.16.jpg)






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343581/original/090312500_1757443723-iPhone_17_02.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4363973/original/012046500_1679223657-n-beefsteak-a-20171103.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347010/original/078961100_1757657130-IMG_20250912_125515.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5356529/original/011803100_1758456800-WhatsApp_Image_2025-09-20_at_21.13.52_28a67ceb.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368069/original/029796200_1759335348-IMG_20251001_174918_465.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352717/original/059565100_1758110238-Punya_Performa_Ultra__HUAWEI_Pura_80_Pro_Hadir_dengan_Sensor_1_Inci_Terbesar_di_Industri___Akurasi_Warna_Terbaik_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343681/original/037967700_1757469023-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_08.38.52.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5356385/original/001937200_1758439833-Screenshot__6653_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355375/original/090951000_1758294879-WhatsApp_Image_2025-09-19_at_10.06.14_PM__1_.jpeg)