Daftar Daerah yang Ikut Sekolah Militer ala Dedi Mulyadi

5 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) melaksanakan program sekolah militer yang diusung oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Di Purwakarta, sebanyak 39 siswa yang terlibat kenakalan dari berbagai sekolah di dikirim ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9 pada Kamis (1/5).

"Ya mulai hari ini kita serah terima, pertama orang tuanya menitipkan ke pemerintah daerah, kami serahkan ke Resimen Armed 1. Program ini dimulai ini jumlahnya ada 39, awalnya 40 orang tuanya datang, siswanya enggak datang, ini lagi dicari sama orang tuanya, Insya Allah akan dilatih di sini akan dibina," kata Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zein menjelaskan para siswa yang mengikuti pembinaan bukan berarti tidak bersekolah, mereka tetap mendapatkan pembelajaran dengan metode-metode yang khusus untuk pendidikan berkarakter.

Ia mengatakan siswa yang ikut terlibat kenakalan remaja, seperti bolos sekolah, terlibat tawuran hingga pengguna narkoba.

"Mereka tetap bersekolah, hanya kelasnya aja yang pindah sementara, di sini mereka akan dibina kedisiplinannya, mentalnya diberikan motivasi. Mudah-mudahan selesai dari sini mereka ada perubahan yang lebih baik," katanya.

Terbaru, 29 pelajar kembali diberangkatkan dari Purwakarta, Senin (5/5) dari Kodim 0619 Purwakarta menuju markas TNI Rindam III/Siliwangi Bandung.

Zein mengatakan, para pelajar yang diberangkatkan ke markas TNI untuk menjalani pendidikan semi militer itu ialah mereka yang sering begadang, bolos sekolah, hingga terlibat pergaulan bebas seperti merokok dan konsumsi minuman keras.

Sementara itu, per Senin (5/5), Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jabar, Herman Suryatman menjelaskan ada total 210 siswa yang dibina di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Bandung Barat.

Ia menjelaskan siswa tersebut merupakan pelajar dari beberapa daerah di Jabar, seperti Purwakarta, Depok, Bogor, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Sukabumi.

Anggaran yang disiapkan untuk program ini bakal didukung dari APBD Provinsi Jabar. Jumlah yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp6 miliar.

"Kurang lebih untuk 900 siswa (target-red). Gelombang pertama, 350 nanti kita lihat. Jadi, kuantitatifnya disesuaikan dengan kebutuhan," kata Herman.

Di Kabupaten Sumedang, sebanyak 40 siswa akan dikirim ke Makodim 0610 Sumedang, Jawa Barat.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, rencana pembukaan program tersebut akan digelar pada Kamis (8/5), dan akan dihadiri Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Adapun program mengirim siswa ke barak militer yang digagas Dedi ini telah menuai kritik sebelumnya.

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menilai mengirim siswa nakal ke barak TNI tidak tepat. Komnas HAM menilai TNI tidak memiliki kewenangan untuk melakukan civic education atau pendidikan kewarganegaraan terhadap siswa.

"Sebetulnya itu bukan kewenangan TNI untuk melakukan edukasi-edukasi civic education. Mungkin perlu ditinjau kembali, rencana itu maksudnya apa," kata Atnike.

Sementara Anggota Komisi X DPR, Bonnie Triyana menilai tak semua masalah bisa diselesaikan dengan cara-cara militeristik. Menurut dia, rencana itu perlu dikaji lebih matang sebelum diimplementasikan.

"Tidak semua problem harus diselesaikan oleh tentara, termasuk persoalan siswa bermasalah," kata Bonnie dalam keterangannya, Rabu (30/4).

Menurut Bonnie, membangun karakter siswa bermasalah tak tepat dilakukan dengan cara militer. Menurut dia, perlu ada penanganan secara holistik dengan memahami kondisi lingkungan dan keluarga.

(yoa/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |