Coding hingga AI Jadi Mata Pelajaran Pilihan di Tahun Ajaran 2025/2026

7 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan memasukkan mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan/ artificial intelligence (AI) ke dalam kurikulum pendidikan di tingkat SD pada tahun ajaran 2025/2026.

Terbaru, diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, saat ini naskah akademik untuk kurikulum yang memasukkan pelajaran coding dan AI tengah selesai dirancang. Begitu juga dengan naskah capaian pembelajarannya.

Abdul Mu'ti menyatakan, kini pemerintah tengah dalam proses untuk menerbitkan Peraturan Menteri-nya.

"Jadi sekarang rancangan Peraturan Menteri tentang pembelajaran coding dan AI itu masih dalam proses harmonisasi dengan Kementerian Hukum dan kementerian terkait yang lain," kata Abdul Mu'ti belum lama ini.

Meski begitu, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menegaskan kalau bahwa untuk tahun ajaran 2025/2026, mata pelajaran coding dan AI merupakan mata pelajaran pilihan, bukan wajib.

"Saya ingin menegaskan sekali lagi, bahwa untuk tahun 2025/2026, AI dan coding ini masih menjadi mata pelajaran pilihan, bukan mata pelajaran yang wajib," kata Abdul Mu'ti.

Tergantung Kesiapan dan Kemampuan Sekolah

Sebelumnya, Abdul Mu'ti juga mengungkapkan, mata pelajaran coding dan AI menjadi mata pelajaran pilihan karena penerapannya tergantung pada kemampuan sekolah dan anak.

"Yang siap saja yang melaksanakan," katanya seperti dikutip dari laman Puslapdik Kemendikdasmen.

Abdul Mu'ti menyatakan, mata pelajaran pilihan coding dan AI hanya akan diberlakukan di sekolah yang sudah memiliki sarana mumpuni.

"Karena itu membutuhkan alat-alat yang canggih, sarana internet yang bagus, sementara kita ketahui, belum seluruh sekolah kita ini memiliki sarana itu," katanya.

Bicara tentang mata pelajaran coding dan AI sendiri, Abdul Mu'ti menjawab pertanyaan media tentang kerja sama dengan pihak lain.

"Bisa (kerja sama) dengan banyak pihak. Karena penyedia coding itu kan sangat banyak ya. Kami juga sudah ada kerja sama dengan beberapa pihak untuk bagaimana coding ini dapat terlaksana," katanya.

Peran Teknologi sebagai Solusi Pemerataan Pendidikan Indonesia

Sebelumnya dalam sebuah acara yang digelar di Kantor Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta, Abdul Mu'ti menegaskan pentingnya teknologi dalam menjawab tantangan pemerataan pendidikan di Indonesia.

Ia menyoroti bagaimana kondisi geografis Indonesia yang beragam jadi tantangan tersendiri dalam pemerataan layanan pendidikan.

Kendati demikian, ia optimistis bahwa teknologi dapat menjadi solusi menjembatani kesenjangan ini.

"Teknologi merupakan sarana yang memungkinkan mereka untuk dapat belajar di mana pun dan kapan pun mereka berada, sesuai dengan keadaan mereka," kata Abdul Mu'ti.

Ia menyebut, teknologi dapat enable us to reach the outreach atau, teknologi bisa membantu menjangkau mereka yang tidak terjangkau secara fisik.

Teknologi Bawa Manfaat sekaligus Potensi Risiko

Abdul Mu'ti mengakui, teknologi memang membawa banyak kemudahan, tetapi ada pula potensi risiko yang dibawanya.

"Kelemahannya, karena teknologi bisa diakses dengan mudah dan cepat, kelemahannya ada dua. Pertama bisa jadi informasi yang diperoleh belum tentu informasi yang benar," katanya.

Kelemahan kedua, kata Abdul Mu'ti adalah penggunaan AI dan gawai atau perangkat tetap perlu didukung dengan dorongan untuk membaca dan aktivitas pembelajaran lainnya.

Foto Pilihan

Para karyawan menyambut pelanggan yang memasuki toko mereka yang menjual Apple iPhone 16 di Jakarta pada 11 April 2025. (BAY ISMOYO/AFP)
Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |