BGN Tutup 40 SPPG Buntut Gelombang Keracunan MBG

2 hours ago 1

CNN Indonesia

Jumat, 26 Sep 2025 20:26 WIB

Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengumumkan penutupan 40 SPPG akibat keracunan makanan. Penutupan berlaku hingga investigasi selesai dan SOP dipatuhi. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S Deyang. (Foto: CNN Indonesia TV)

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S Deyang mengungkapkan sebanyak 40 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ditutup buntut maraknya kasus keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG).

Ia menyatakan 40 SPPG itu ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan, hingga seluruh investigasi rampung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"40 dapur kami tutup untuk batas waktu yang tidak kami tentukan sampai semua penyelidikan, baik investigasi ataupun perbaikan perbaikan sarana dan fasilitas selesai dilakukan," kata Nanik dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (26/9).

Nanik menyampaikan 40 SPPG itu tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia, beberapa di antaranya di Cipongkor, Cihampelas, Sukabumi, hingga Mamuju.

BGN mencatat sejak Januari hingga 25 September 2025 ada 5.914 penerima manfaat yang terdampak keracunan.

"Kejadian belakang, 80 persen adalah karena SOP kita yang tidak dipatuhi, baik oleh mitra maupun oleh tim kami sendiri dari dalam," ucapnya.

Nanik menyatakan bahwa setidaknya ada 45 dapur SPPG yang tidak menjalankan SOP dan menjadi penyebab insiden keracunan.

"Hari ini kami mencatat, ada 45 dapur kami yang ternyata tidak menjalankan SOP dan menjadi penyebab terjadinya insiden keamanan pangan," ujar dia.

Ia pun menyatakan telah mengeluarkan surat kepada mitra program MBG memberikan tenggat waktu satu bulan untuk melengkapi Standar Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS), sertifikat halal, dan sertifikat penggunaan air yang layak pakai.

Ia menyatakan apabila dalam waktu 1 bulan tidak dipenuhi, BGN akan mengambil tindakan tegas dengan menutup SPPG terkait.

"Saya ulang kalau dalam waktu sebulan kepada para mitra di seluruh Indonesia, kalau Anda semua tidak memenuhi tidak mempunyai sertifikat SLHS, sertifikat halal, dan juga sertifikat kelayakan air yang bisa dikonsumsi, kami akan menutup," ucapnya.

(mnf/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |