BGN Gandeng Polri dan BIN Telusuri Keracunan MBG, Buka Peluang Pidana

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk tim investigasi menggandeng BIN hingga Polri untuk mengusut kasus keracunan yang menimpa penerima manfaat makanan bergizi gratis (MBG) di berbagai daerah Indonesia.

Bukan hanya itu, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengaku pihaknya pun membuka peluang untuk menyeret kasus keracunan massal MBG itu ke ranah pidana.

Nanik mengatakan BGN akan membentuk dua tim investigasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim investigasi yang pertama ada di bawah Deputi Pemantauan dan Pengawasan. Tim itu akan bekerja sama dengan Kepolisian, BIN, Dinas Kesehatan, BPOM, dan pemerintah daerah (pemda).

"Deputi Tawas pemantauan dan pengawasan nanti kerjasama di situ ada kepolisian, BIN, Dinkes, BPOM, dan juga Pemda setempat untuk mengadakan investigasi," kata Nanik dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (26/9) sore.

Selain tim investigasi itu, Nanik menyampaikan BGN juga membentuk tim investigasi independen tersendiri yang diisi para ahli.

Ia menyebut tim itu akan digawangi para ahli kimia, ahli farmasi, dan juga juru masak alias chef.

"Jadi ini sekumpulan dari yang independen dari berbagai dispilin ilmu," ucapnya.

Adapun hasil investigasi itu, katanya, akan dibuka ke publik selama tidak membahayakan keadaan negara.

"Pertanyaannya apakah [hasilnya] dibuka? Ya nanti kalau tidak membahayakan keadaan negara ya kami buka, karena ini menyangkut masyarakat," kata Nanik.

Peluang seret pidana

Selain itu, Nanik mengatakan BGN membuka peluang untuk menyeret ke ranah pidana terhadap terduga pelaku yang menyebabkan keracunan massal dari program MBG.

"Kalau ada unsur-unsur pidana, kita pidanakan. Siapapun itu kita pidanakan," kata Nanik dalam konferensi pers itu.

Ia tak menutup kemungkinan aduan pidana itu dilakukan terhadap merupakan pemilik dapur ataupun Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).

"Baik itu pemiliknya dapur maupun SPPI-nya atau yang terlibat di dapur itu," ucap dia

Kasus keracunan usai menyantap program MBG yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto tengah menjadi sorotan publik belakangan.

BGN mencatat sebanyak 5.914 orang mengalami keracunan MBG per 25 September yang meliputi dari tiga pembagian wilayah.

Secara rinci Wilayah I (Sumatra) mencapai 1.307 orang, Wilayah II (Jawa) mencapai 3.610 orang, dan Wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, hingga Indonesia Timur) sebanyak 997 orang.

Dihitung secara jumlah kasus, maka Wilayah I terdapat 9 kasus, Wilayah II sebanyak 41 kasus, dan Wilayah III terdapat 20 kasus.

Merespons itu, Nanik pun meminta maaf atas nama BGN usai maraknya kasus keracunan tersebut.

"Saya mohon maaf atas nama BGN dan janji tidak akan lagi terjadi," ucap dia yang baru dilantik jadi Wakil Kepala BGN oleh Prabowo pada 17 September atau pekan lalu itu.

(mnf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |