5 Alasan Elang El Gibran Main Film Keadilan, Peran Menantang Plus Isunya Dekat dengan Realita Hidup

6 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Selain Reza Rahadian dan Rio Dewanto, film Keadilan: The Verdict diperkuat performa Elang El Gibran sebagai Dika. Dika digambarkan sebagai tokoh menyebalkan dengan latar keluarga kaya raya.

Merasa kaya dan punya banyak uang, ia merasa bisa membeli juga melakukan apa saja. Karakter Dika jauh dari Elang El Gibran sehari-hari. Namun, justru di sinilah tantangannya sebagai aktor profesional.

Kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan baru-baru ini, Elang El Gibran yang dikenal lewat film Srimulat: Hil Yang Mustahal dan Guna-Guna Istri Muda menguak 5 alasan membintangi film Keadilan.

“Pertama, aku dari lama memang ingin disutradarai sama Mas Yusron. Kami sudah kenal sebelumnya, tiba-tiba dihubungi bahwa ada proyek dengan Mas Yusron. Oke ini. Kedua, isunya dekat sama aku,” kata Elang El Gibran.

Film 'Penyalin Cahaya' berhasil merebut 12 Piala Citra pada Festival Film Indonesia 2021. Film garapan sutradara Wregas Bhanuteja ini bakal tayang 13 Januari 2022 di Netflix.

Promosi 1

Karakter Breng***

Ketiga, jajaran pemainnya luar biasa. Dengan pertimbangan ini, ia merasa tak punya alasan untuk menolak film Keadilan: The Verdict. Itu saja? Tentu tidak. Elang El Gibran masih punya dua alasan penting lainnya.

“Kalau karakterku anak breng***lah di sini. Dia berpikir bahwa semuanya bisa dibeli pakai duit sekalipun itu hukum. Kebetulan saya enggak breng*** jadi (saat syuting) oh begini rasanya jadi orang breng***?” Elang El Gibran menyambung.

Kesan Pertama, Efisien

Bukannya menikmati menjadi orang breng***. Sebaga aktor, Elang El Gibran berusaha menikmati tiap peran yang dipercayakan kepadanya. Alasan terakhir, namun tak kalah penting yakni Lee Chang Hee.

Keadilan: The Verdict digarap dua sineas yakni Lee Chang Hee dan Yusron Fuadi. Ada kesan membekas usai bekerja sama dengan sineas Korea Selatan. “Efisien itu yang pertama, jam kerjanya sehat. Setahuku, mereka dilindungi soal jam kerja,” ujarnya.

Mintanya Sudah di Tengah

Syuting maksimal 12 jam per hari. Kali pertama bekerja sama dengan Lee Chang Hee, Elang El Gibran kaget. Di Indonesia, biasanya ambil gambar full atau master dulu, baru kemudian syuting adegan detail termasuk ekspresi tokoh.

“Kalau mereka mintanya sudah di tengah, enggak dari awal, jadi aku agak sulit di awal untuk menyesuaikan dan bertanya: Perasaan tokoh yang gue perankan sudah sampai mana ya? Memasuki hari kedua atau ketiga sudah terbiasa,” Elang El Gibran mengakhiri.

Keadilan: The Verdict adalah hasil kolaborasi MD Pictures, JNC Media Grup, dan Innikor Pictures. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 20 November 2025. Elang El Gibran optimistis film ini disambut hangat penonton.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |